Tuesday 25 August 2015

Abstraksi Hujan Bulan Juni



Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

1. Apakah maksud puisi tersebut?
Makna:
Judul Hujan Bulan Juni menggambarkan seseorang/individu/tokoh dalam pantun.
 
Bait 1
Menggambarkan seseorang yang selalu tabah dan sabar menanti seseorang yang dicintainya. Di bait pertama diceritakan pula seseorang tersebut menyembunyikan rasa rindunya. Pohon berbunga diartikan sebagai orang yang dicintainya, kata berbunga menunjukkan orang yang dicintainya sangatlah indah seperti bunga.

Bait 2
Menggambarkan kebijakan seseorang ketika menanti orang yang dicintainya. Di baris ketiga dan keempat menceritakan keyakinan seseorang saat penantiannya. Ia tidak segan – segan menghapus segala keraguan dalam penantiannya.

Bait 3
Menggambarkan kearifan seseorang yang tetap teguh dalam penantiannya. Baris ketiga dan keempat menceritakan bahwa penantiannya tidak sia sia karena ia berhasil dan cintanya diterima oleh orang yang diimpikannya. Di baris ketiga yang berbunyi "dibiarkannya yang tak terucapkan" menggambarkan tokoh dalam puisi tidak bisa berkata apa – apa sewaktu cintanya diterima. Sementara di baris terakhir meggambarkan bahwa cintanya telah diterima oleh orang yang dicintainya.

Kesimpulan:
Puisi Hujan Bulan Juni ini menggambarkan perjuangan seseorang untuk meraih cinta dari seseorang yang dipujanya. Kata Juni mengiaskan di mana hujan hampir tidak pernah turun. Namun, berkat ketekunan dan perjuangannya, maka cintanya dapat diterima sang pujaan hati.

2. Tentukanlah perbedaan dan persamaan puisi tersebut dengan pantun, gurindam, dan syair!
Perbedaan
No.
Aspek
Pantun
Syair
Gurindam
Puisi
1.
Bentuk
    Terikat dengan aturan.
  Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
   Terdiri atas dua bagian, sampiran dan isi (baris I dan II adalah sampiran dan baris III dan IV adalah isi).
     Bersajak atau berima a-b-a-b.
  Terikat dengan aturan.
    Terdiri atas empat baris dalam  satu bait
  Semua baris merupakan isi
     Bersajak a-a-a-a.
 Terikat dengan aturan.
  Terdiri atas dua baris dalam satu bait.
  Terdiri atas dua bagian. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian dan baris kedua berisi jawaban atau konsekuensi dari baris pertama.
   Bersajak a-a
   Tidak terikat dengan aturan.
  Setiap bait jumlah barisnya bebas.
    Semua baris adalah isi
    Bersajak bebas.
2.
Bahasa
Bahasa Melayu
Bahasa Melayu tapi dipengaruhi Bahasa Arab/Persi
Bahasa Melayu tapi dipengaruhi Bahasa Arab/Gujarat
Bahasa Indonesia
3.
Isi
Isinya bervariasi, seperti nasehat, agama, jenaka, teka – teki,dan lain-lain.
Berupa cerita.
Berupa petuah, nasihat, atau amsal (ucapan yang mengandung kebenaran).
Isinya bervariasi, seperti kepahlawanan, kemanusiaan, percintaan, persahabatan, dan sebagainya.

Persamaan 
  1. Termasuk karya fiksi sebab banyak mengandung perumpamaan. 
  2. Memiliki rima/sajak. 
  3. Menggunakan gaya bahasa yang mempunyai nilai estetika yang tinggi. 
  4.  Memiliki makna yang dalam.

3. Tentukanlah unsur yang menonjol dalam puisi tersebut?
Unsur yang menonjol diantaranya :
  1. Majas personifikasi atau penggambaran karakter manusia melalui hal alami seperti hujan. 
  2. Manifestasi kata-kata yang sangat pintar namun sederhana dalam merangkum sifat manusiawi manusia. 
  3. Citraan / imaji
Puisi ini memiliki banyak, bahkan hampir seluruhnya merupakan citraan karena puisi ini membuat pembaca seolah-olah ikut melihat dan mendengarakan kehadiran aktivitas bulan juni. Salah satu contoh pada bait di bawah ini.
                Tak ada yang lebih bijak
                Dari hujan bulan juni
                Dihapusnya jejak-jejak kakinya
                Yang ragu-ragu di jalan itu

Membaca bait ini seakan pembaca dibawa pada dimensi dimana hujan bulan juni hidup, pembaca juga seolah-olah juga melihat dihapusnya jejak kaki di jalan.

4. Adakah nilai keindahan dalam puisi tersebut?
Puisi ini memiliki kekuatan pada kesederhanaan kata-katanya. Kesederhanaan kata-katanya ini tidak menimbulkan kelemahan, sebaliknya merupakan kekuatan dari keindahan puisi ini. Bahasanya yang lugas, penuh dengan perumpamaan, di bungkus dengan teknik yang rapi, membuat puisi memiliki keindahan estetis yang dengan membacanya kita akan dibawa pada dimensi lain yang sebenarnya menjelaskan atau menggambarkan bagian hidup yang dekatdengankesehariankita.
5. Adakah kata-kata arkais dalam puisi tersebut?
Kata arkais adalah kata yang berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua dan tidak lazim dipakai lagi pada saat ini. Pada Puisi Bulan Juni ini tidak ditemukan kata arkais karena puisi menggunakan bahasa sehari-hari

Load comments