Hujan Bulan Juni
Tak ada yang
lebih tabah
Dari hujan
bulan juni
Dirahasiakannya
rintik rindunya
Kepada pohon
berbunga itu
Tak ada yang
lebih bijak
Dari hujan
bulan juni
Dihapusnya
jejak-jejak kakinya
Yang
ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang
lebih arif
Dari hujan
bulan juni
Dibiarkannya
yang tak terucapkan
Diserap akar
pohon bunga itu
1. Apakah maksud puisi tersebut?
Makna:
Judul Hujan Bulan
Juni menggambarkan seseorang/individu/tokoh dalam pantun.
Bait 1
Menggambarkan
seseorang yang selalu tabah dan sabar menanti seseorang yang dicintainya. Di
bait pertama diceritakan pula seseorang tersebut menyembunyikan rasa rindunya.
Pohon berbunga diartikan sebagai orang yang dicintainya, kata berbunga
menunjukkan orang yang dicintainya sangatlah indah seperti bunga.
Bait 2
Menggambarkan
kebijakan seseorang ketika menanti orang yang dicintainya. Di baris ketiga dan
keempat menceritakan keyakinan seseorang saat penantiannya. Ia tidak segan –
segan menghapus segala keraguan dalam penantiannya.
Bait 3
Menggambarkan
kearifan seseorang yang tetap teguh dalam penantiannya. Baris ketiga dan
keempat menceritakan bahwa penantiannya tidak sia sia karena ia berhasil dan
cintanya diterima oleh orang yang diimpikannya. Di baris ketiga yang berbunyi
"dibiarkannya yang tak terucapkan" menggambarkan tokoh dalam puisi
tidak bisa berkata apa – apa sewaktu cintanya diterima. Sementara di baris
terakhir meggambarkan bahwa cintanya telah diterima oleh orang yang
dicintainya.
Kesimpulan:
Puisi Hujan
Bulan Juni ini menggambarkan perjuangan seseorang untuk meraih cinta dari
seseorang yang dipujanya. Kata Juni mengiaskan di mana hujan hampir tidak
pernah turun. Namun, berkat ketekunan dan perjuangannya, maka cintanya dapat
diterima sang pujaan hati.
Perbedaan
No.
|
Aspek
|
Pantun
|
Syair
|
Gurindam
|
Puisi
|
1.
|
Bentuk
|
Terikat dengan aturan.
Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
Terdiri atas dua bagian, sampiran dan isi (baris I dan II adalah sampiran dan
baris III dan IV adalah isi).
Bersajak atau berima a-b-a-b.
|
Terikat dengan aturan.
Terdiri atas empat baris dalam satu bait
Semua baris merupakan isi
Bersajak a-a-a-a.
|
Terikat dengan aturan.
Terdiri atas dua baris dalam satu bait.
Terdiri atas dua bagian. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian dan
baris kedua berisi jawaban atau konsekuensi dari baris pertama.
Bersajak a-a
|
Tidak terikat dengan aturan.
Setiap bait jumlah barisnya bebas.
Semua baris adalah isi
Bersajak bebas.
|
2.
|
Bahasa
|
Bahasa Melayu
|
Bahasa Melayu tapi dipengaruhi
Bahasa Arab/Persi
|
Bahasa Melayu tapi dipengaruhi
Bahasa Arab/Gujarat
|
Bahasa Indonesia
|
3.
|
Isi
|
Isinya bervariasi, seperti
nasehat, agama, jenaka, teka – teki,dan lain-lain.
|
Berupa cerita.
|
Berupa petuah, nasihat, atau amsal
(ucapan yang mengandung kebenaran).
|
Isinya bervariasi, seperti
kepahlawanan, kemanusiaan, percintaan, persahabatan, dan sebagainya.
|
Persamaan
- Termasuk karya fiksi sebab banyak mengandung perumpamaan.
- Memiliki rima/sajak.
- Menggunakan gaya bahasa yang mempunyai nilai estetika yang tinggi.
- Memiliki makna yang dalam.
3. Tentukanlah unsur yang menonjol dalam puisi tersebut?
Unsur yang
menonjol diantaranya :
- Majas personifikasi atau penggambaran karakter manusia melalui hal alami seperti hujan.
- Manifestasi kata-kata yang sangat pintar namun sederhana dalam merangkum sifat manusiawi manusia.
- Citraan / imaji
Puisi ini memiliki banyak, bahkan hampir seluruhnya
merupakan citraan karena puisi ini membuat pembaca seolah-olah ikut melihat dan
mendengarakan kehadiran aktivitas bulan juni. Salah satu contoh pada
bait di bawah ini.
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Membaca bait ini seakan pembaca dibawa pada dimensi
dimana hujan bulan juni hidup, pembaca juga seolah-olah juga melihat
dihapusnya jejak kaki di jalan.
4. Adakah nilai keindahan dalam puisi tersebut?
Puisi ini memiliki kekuatan pada kesederhanaan
kata-katanya. Kesederhanaan kata-katanya ini tidak menimbulkan kelemahan,
sebaliknya merupakan kekuatan dari keindahan puisi ini. Bahasanya yang lugas,
penuh dengan perumpamaan, di bungkus dengan teknik yang rapi, membuat puisi
memiliki keindahan estetis yang dengan membacanya kita akan dibawa pada dimensi
lain yang sebenarnya menjelaskan atau menggambarkan bagian hidup yang
dekatdengankesehariankita.
5. Adakah kata-kata arkais dalam puisi tersebut?
Kata arkais
adalah kata yang berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua dan
tidak lazim dipakai lagi pada saat ini. Pada Puisi Bulan Juni ini tidak
ditemukan kata arkais karena puisi menggunakan bahasa sehari-hari