Tuesday 25 August 2015

Abstraksi Syair Burung Nuri



1.  Maksud dan Nilai “Syair Burug Nuri”


Syair Burung Nuri

Unggas nuri asal cahaya,
diamnya da’im di Kursi cahaya.
Daripada nurnya faqir dan kaya,
menjadi insan tuan dan sahaya.

Kuntu kanzan asal sarangnya,
alam lahut nama kandangnya.
Terlalu luas dengan lapannya,
ituah Kanzan dengan larangannya.

Aql alkuli nama bulunya,
qalam al a’la nama kukunya.
Allah ta’ala nama gurunya,
oleh itulah tiada judunya.

Jalal dan jamal nama kakinya,
nur al-awwal nama jarinya.
Lawh al mahfudz nama hatinya,
menjadi jawhar dengan safinya.

Itulah Anwar awwal nabinya,
dari nur Anwar dengan sucinya.
Sekalian alam pancar nurinya,
menjadi langit serta buminya.

Alam ini asal warnanya,
di sama sini daim sertannya.
Sidang ghafi (un) dengan karanya,
lupakan nuri dengan warnanya.

MAKSUD DARI SYAIR BURUNG NURI
Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia kalangan bangsawan. Nuri adalah isteri seorang pembesar kerajaan yakni Bayan Johari. Pada suatu hari seekor burung tampan lagi indah bernama Simbangan terbang melayang, melewati Kampung Bayan Johari. Dengan tidak terduga dia terpandang pada Nuri yang cantik. Mereka beradu pandang sejenak, tapi ternyata pandangan itu telah membuat hati mereka saling berdebar. Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.

NILAI YANG TERKANDUNG
Nilai moral
·        Kita harus menjadi insan yang baik jiwa maupun raga
Nilai Agama
·        Sebagai insan Allah Ta'ala kita harus taaepada agama
Nilai Moral
·        Kita harus menjad insan yang tidak hanyak baik raganya tapi juga baik hatinya
Nilai Agama
·        Sebagai insan Allah Ta'ala, kita harus taat dan patuh terhadap agama.











2.  Perbedaan Syair dan Pantun

No
Aspek
Pantun
Syair
1.
Bentuk
1)      Terikat dengan aturan.
2)   Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
3)      Terdiri atas dua bagian, sampiran dan isi (baris I dan II adalah sampiran dan baris III dan IV adalah isi).
4)      Bersajak atau berima a-b-a-b.
1)    Terikat dengan aturan.
2)    Terdiri atas empat baris dalam  satu bait
3)    Semua baris merupakan isi
4)    Bersajak a-a-a-a.
2.
Bahasa
Bahasa Melayu
Bahasa Melayu tapi dipengaruhi Bahasa Arab/Persi
3.
Isi
Isinya bervariasi, seperti nasehat, agama, jenaka, teka – teki,dan lain-lain.
Berupa cerita.


3.  Persamaan Syair dan Pantun

·        Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
·        Menggunakan Bahasa Melayu.





4.  Syair Sejenis “Syair Burung Nuri”
Syair Lir - Ilir
Lir-ilir, lir-ilir…
Tandure wis sumilir…
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar…
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi…
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro…

Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir…
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore…
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane…
Yo surako… surak iyo…

Arti Lirik Lagu Lir-ilir ( terjemahan bahasa Indonesia )
Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat untuk membasuh pakaianmu

Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya

Makna yang terkandung lagu Lir-ilir

Sebagai umat Islam kita diminta bangun ( sadar ). Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Allah SWT.
Dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.
Disini disebut anak gembala (cah angon) bukan raja, patih, pak jendral atau pak presiden,  atau yang lain. Mengapa dipilih “Cah angon”? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar , karena oleh Allah SWT, kita juga telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing (warna hijaunya melambangkan ciri khas Islam) dan notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa. Pakaian yang dimaksud adalah pakaian taqwa kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Allah SWT.
Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan “terangnya bulan”) masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.




5. Kata yang bersifat arkais, dan makna kata dari “Syair Burung Nuri”
No.
Kata Arkais
Makna Kata
1
Da’im
Tetap selamanya-lamanya, langgeng, kekal, abadi
2
Tuan
Orang tempat mengabdi
3
Sahaya
Abdi, budak, hamba
4
Lahw al mahfudz
Tempat penyimpanan berkas manusia yang tempatnya hanya Allah yang mengetahui
5
Alam lahut
Alam mimpi
6
Allah ta’ala
Allah maha tinggi dalam arti tinggi segalanya
7
Nur al awwal
Cahaya pertama yakni cahaya Nabi Muhammad SAW 
8
Safi
Bersih, jujur, murni, tulus hati
9
Kuntu Kanzan
Perbendaharaan tersembunyi tuhan
10
Alq alkuli
Akal semesta
11
Jalal
Kemuliaan
12
Jamal 
Keindahan
13
Kara  
Sinar cahaya
14
Ghafiun
Orang-orang yang lalai
15
Kalam al a’la  
Firman Allah
16
Jauhar
Permata
17
Anwar  
Yang bersinar
18
awwal 
Pandai mentakwil 
19
Al-awwal
Pertama








Load comments